Selasa, 04 April 2023

Jember Astronomy Club menghadiri EARTH HOUR 2023

       

Gambar 1. Earth Hour Jember yang dilaksanakan di Hotel Dafam Lotus Jember

            JEMBER, 25 Maret 2023, Jember Astronomy Club menghadiri perayaan EARTH HOUR 2023 yang diadakan secara resmi pertama kalinya di Jember. Dilaksanakan di 2 lokasi berbeda yakni di Hotel Dafam Lotus Jember dan Hotel Aston Jember, acara ini adalah inisiasi Organisasi Earth Hour Jember menyelenggarakan aksi Switch Off 2023 dan diikuti oleh berbagai komunitas, organisasi, yang salah satunya yakni Jember Astronomy Club. Dihadiri oleh Kak Hairlinda Arini, Kak Iinamy, dan Kak Birru Melati sebagai perwakilan Jastro, acara ini dimulai dengan sambutan hingga acara menyalakan lilin dan mematikan sejumlah lampu disekitar acara berlangsung.

Gambar 2. Perwakilan Jastro dari dari kiri ke kanan (Hairlinda Arini dan Birru Melati)

    Aksi Earth Hour ini dilakukan dengan mematikan seluruh lampu serta perabot lain yang menggunakan energi listrik selama satu jam. Tindakan ini simbol untuk menunjukkan solidaritas untuk planet Bumi. Dalam pelaksanaannya di negara lain, Landmark utama seperti di Amerika Serikat, Empire State Building, Space Needle, The Venetian Resort Las Vegas, dan Menara Willis akan menjadi gelap selama satu jam. 

Gambar 3. Foto bersama organisasi Earth Hour Jember dengan berbagai organisasi lainnya di Hotel Dafam Jember

        "Lebih dari 190 negara dan wilayah akan berpartisipasi dalam acara pada hari Sabtu, 25 Maret dari pukul 20:30 sampai 21:30 waktu setempet," demikian pernyataan resmi WWF dilansir dari CNN Indonesia. Bagi komunitas Jastro yang membidangi ilmu Astronomi dan Astrofisika, aksi ini patut didukung demi kelestarian Bumi kita, tanpa Bumi kita tidak ada tanah untuk dipijak, dan tidak ada kehidupan tanpa adanya Bumi. 

Gambar 4. Pelaksanaan Earth Hour di Hotel Aston Jember serta pengamatan bulan oleh Jastro

            Selain event Earth Hour tersebut, Jember Astronomy Club juga membawakan kajian ilmu berupa peragaan dan pengamatan bulan melalui Teleskop. Jember Astronomy Club dalam hal ini turut andil menyebarluaskan pentingnya Bumi sebuah planet dan benda angkasa lain sebagai satu kesatuan berkesinambungan yang berpengaruh dalam hidup manusia dengan melaksanakan pengaamtan Bulan tersebut. Harapan kedepan JASTRO untuk EARTH HOUR yakni agar acara Earth Hour di tahun tahun selanjutnya dapat berjalan dengan lebih masif dan konsisten serta lebih mengedukasi keseluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Jember.

Gambar 5. Jember Astronomy Club dalam melaksanakan pengamatan Bulan di Hotel Dafam Jember oleh Kak Birru Melati dan Kak Hairlinda Arini.

Writter : Venus Juanda

Editor : Venus Juanda

FOTO KEGIATAN SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI 

Selasa, 04 Oktober 2022

International Observe The Moon Night (InOMN) 2022 Kabupaten Jember

Gambar 1. Anggota JASTRO (Dari kiri ke kanan:Venus, Nelly, Birru, Hairlinda) turut memeriahkan InOMN 2022 di FKIP Universitas Jember

        JEMBER, 1 Oktober 2022 (Sabtu), Jember Astronomy Club mengadakan International Obserce The Moon Night 2022. Acara ini diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama klub astronomi se-Jember dengan naungan kegiatan dari FOKALIS JATIM (Forum Komunikasi Astronom Amatir Lintas Jawa Timur)  yang dalam hal ini penggerak oleh FOKALIS Regional III. Komunitas yang turut andil berkolaborasi untuk wilayah Jember yakni Jember Astronomy Club (JASTRO), HIMAFI Neutron FKIP Universitas Jember, TOASTRON SMA Nuris Jember, Smaga Astronomy Bravo SMA 3 JEMBER, Kompas UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Gambar 2. Poster Undangan InOMN 2022 Jember

        Kegiatan yang diusung oleh komunitas astronomi se-Jember tersebut yakni Agenda Bedah Film dan Agenda Pengamatan Bulan. Agenda Bedah Film ini dilaksanakan di ruang kuliah FKIP Universitas Jember dengan menampilkan film keastronomian terbaru tahun 2022 seperti "Moonfall" yang disutradarai oleh Roland Emmerich yang dirilis 2 Februari 2022 lalu. Dihadiri oleh seluruh komunitas astronomi, agenda bedah film ini sukses terlaksana sedari pukul 14.00 WIB - 16.30 WIB. 

Gambar 3. Menonton film "Moonfall" di ruang FKIP Universitas Jember

Gambar 4. Poster film "Moonfall"

        Kegiatan selanjutnya yakni Agenda Pengamatan Bulan. Agenda ini direncanakan akan berlangsung di Alun-alun Kabupaten Jember pukul 18.00 WIB - 21.00 WIB. Namun, hujan deras mengguyur Kabupaten Jember dan sekitarnya sehingga acara ini tidak dilangsungkan pengamatan bulan. Agenda Pengamatan Bulan digantikan dengan sharing daring komunitas antar FOKALIS Regional III by Google Meet bersama komunitas diluar Jember (Arya Wiraraja Astronomy Lumajang, Astrowangi Banyuwangi, Mojopahit Astronomy Club Mojokerto).
Gambar 5. Sharing Daring by Google Meet oleh FOKALIS Regional III di ruang FKIP Universitas Jember.

        Sharing daring antar komunitas regional ini dilaksanakan di ruang FKIP Universitas Jember sedari pukul 18.30 WIB - 21.00 WIB. Berdasarkan hasil sharing daring tersebut, terpantau bahwa lokasi di Jember, Lumajang, Banyuwangi bercuaca hujan. Sedangkan di Mojokerto berawan mendung namun masih terlihat disaat  awan di langit bergeser.
Gambar 6. Sharing daring FOKALIS Regional III dengan Ketua FOKALIS JATIM (Muchammad Thoyib)

      Walau dikondisi cuaca tidak bersahabat, komunitas astronomi se-Jember terbilang sukses menggelar acara bertaraf internasional tersebut dengan penuh semangat untuk sharing ilmu astronomi kepada masyarakat.

Editor : Venus Juanda
Penulis : Venus Juanda

SERTIFIKAT JASTRO INOMN 2022 KLIK DISINI
SERTIFIKAT PESERTA INOMN 2022 oleh NASA USA DOWNLOAD DISINI
VIDEO DOKUMENTASI KLIK DISINI
FOTO KEGIATAN SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI

Rabu, 13 Juli 2022

METEOR : Pengertian, Penyebab, dan Jenis Kejadiannya

Gambar 1. Ilustrasi Meteor

            Saat kita melihat langit malam, terkadang kita dapat menemukan seberkas cahaya yang bergerak indah sekali lalu menghilang. Kebanyakan masyarakat mengakatan hal tersebut adalah bintang jatuh (shooting star) dan apabila kita melambungkan doa pada saat itu terjadi dipercaya doanya akan terkabul segera. Nama yang diberikan masyarakat pada benda tersebut tak sepenuhnya benar. Karena pada faktanya seberkas cahaya yang tampak seolah olah jatuh tersebut bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah meteorid yang masuk ke dalam atmosfer bumi.

            Sebelum membahasnya lebih dalam, kita terlebih dahulu harus mengetahui beberapa kata kunci yang nantinya akan menjadi pembahasan utama dalam artikel ini. Setidaknya terdapat 3 kata kunci yang harus kita tahu agar tidak tertukar pengertian yang satu dengan yang lainnya, yaitu: meteorid, meteor, dan meteorit. Sekilas istilah-istilah tersebut memiliki pengucapan yang mirip, namun memiliki makna yang berbeda meskipun masil berhubungan satu dengan yang lain.

Gambar 2. Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

            Meteorid merupakan serpihan-serpihan baik berupa debu, batu, atau es yang berada di luar angkasa dan tidak memiliki orbit yang tetap. Debu dan batu halus berasal dari pecahan pecahan planet, satelit, atau asteroid yang kebanyakan berada di antara planet Mars dan Jupiter. Sedangkan serpihan es yang ada biasanya berasal dari bekas-bekas materi yang ditinggalkan oleh komet ketika melintas dekat dengan matahari yang memotong orbit revolusi Bumi.

            Meteorid inilah yang menjadi penyebab utama adanya berkas cahaya yang dikenal sebagai bintang jatuh. Sampai di sini, kita tahu bahwa penyebab terjadinya bintang jatuh bukanlah sebuah bintang dan tak hanya terbatas pada sisa materi yang ditinggalkan oleh komet saja, namun juga berasal dari debu-debu halus atau batuan sisa dari pembentukan tata surya.

            Istilah selanjutnya adalah Meteor. Meteor merupakan lintasan cahaya terang yang ada di langit yang disebabkan oleh masuknya meteorid ke atmosfer bumi.  Meteor dapat diamati dengan mata telanjang karena kecerahannya yang tinggi. Biasanya, meteor teramati memiliki ekor bercahaya yang mengikutinya.

            Meteor hanya dapat diamati secara singkat, rata-rata cahayanya dapat bertahan paling lama antara 0,1 dan 0,8 detik. Meteor juga memiliki ukuran dan kecerhan yang bermacam macam, jika kecerahannya melebihi kecerahan planet venus, maka meteor itu disebut dengan istilah fireball (bola api). Tak semua meteor habis dan menghilang di lapisan atmosfer. Terdapat beberapa kejadian saat materi meteor ini menembus atmosfer dan jatuh ke permukaan bumi. Meteor yang berhasil masuk dan jatuh ke permukaan bumi ini disebut dengan Meteorit.

            Ada beberapa penyebab mengapa sebuah meteorid dapat memancarkan cahaya ketika memasuki atmosfer Bumi. Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada saat memasuki atmosfer bumi, meteorid memiliki kecepatan yang sangat tinggi dengan kisaran kecepatan sebesar 11000 m/s sampai 72000 m/s dan pada kecepatan tertentu mengalami gerak jatuh bebas hingga menumbuk bumi.

Gambar 3. Warna Meteor berdasarkan komposisi kimia yang terusun didalamnya

            Kebanyakan meteor muncul pada lapisan atmosfer dengan ketinggian antara 80 km sampai 110 km, di mana pada ketinggian tersebut kerapatan udara di atmosfer cukup tinggi dan memungkinkan terjadinya proses ablasi yang dilanjutkan dengan pembakaran meteri penyusun meteorid sehingga menghasilkan jejak pijar yang dapat terlihat oleh mata.            

            Ablasi dan pembakaran materi dari meteorid ini disebabkan oleh adanya tekanan ram, yaitu tekanan yang dihasilkan dari benda yang bergerak dengan kecepatan supersonik atau hipersonik di dalam medium fluida (gas atau cairan). Tekanan ram ini mengasilkan gaya hambat yang besar terhadap sebuah benda dan berefek pada terjadinya ablasi serta pembakaran pada sebuah benda yang melewati medium tersebut.

            Ablasi dan pembakaran yang terjadi menimbulkan jejak gas pada atmosfer dan akan tampak sebagai semburan cerah (flare). Menariknya, semburan gas yang dihasilkan oleh meteor dapat menghasilkan warna yang berfairasi. Perbedaan warna yang ada, ditentukan oleh partikel inti yang membentuk sebuah meteor dan plasma udara yang memanaskannya.

            Meteor yang berwarna oranye-kuning, menunjukkan adanya kandungan natrium dalam meteoroid tersebut. Warna kuning berarti mengandung besi, warna biru-hijau berarti mengandung magnesium, warna ungu mengandung kalsium, warna merah mengandung nitrogen dan oksigen.

            Dilihat dari intensitas terjadinya, meteor dibagi menjadi dua. Pertama, meteor sporadik/sporadis. sporadik secara bahasa berarti tidak tentu; kadang kala; kadang-kadang. Dalam hal ini, sporadik dapat kita artikan sebagai kejadian meteor yang intensitasnya jarang, tidak berjumlah besar, dan waktu terjadinya tidak menentu. Bisa jadi kejadian meteor sporadik ini terjadi setiap hari.

Gambar 4. Hujan Meteor tahun 1998

            Kedua, hujan/badai meteor. Dinamakan dengan istilah hujan/badai meteor dikarenakan kuantitas meteor yang terjadi pada suatu saat tertentu sangat tinggi. Hujan meteor terjadi ketika bumi melintasi orbit sebuah komet yang meninggalkan materi-materi sisa pada orbitnya. Masuknya Bumi ke dalam orbit sebuah komet dapat terjadi karena lintasan komet saat mengelilingi Matahari berbentuk lebih elips dan lebih panjang, sehingga pada saat tertentu orbit bumi akan bersinggungan dengan orbit komet tersebut.

            Karena proses kejadiannya yang berhubungan dengan persinggungan lintasan orbit antara Bumi dengan sebuah komet yang sama-sama mengitari Matahari. Maka kejadian hujan meteor ini dapat diperhitungkan dan dapat berulang setiap tahun. Biasanya, para ilmuan merangkum kejadian tersebut dalam sebuah katalog tahunan.

            Seperti, Katalog Jenniskens (1994) yang di dalamnya merangkum 50 hujan meteor tahunan, Katalog Brown (2008) di dalamnya terangkum 45 hujan meteor tahunan, serta Katalog Jenniskens yang diperbarui (2016) yang merangkum setidaknya 70 dari 95 hujan meteor tahunan yang dianggap established oleh International Astronomical Union (IAU). Dalam katalog-katalog itu, setiap kejadian hujan meteor diberikan nama sesuai dengan nama konstelasi radian (koordinat arah pancaran) hujan meteor tersebut muncul. Misal, hujan meteor Perseids diambil dari nama rasi bintang Perseus, hujan meteor Eta Aquarid berasal dari konstelasi Aquarius tepatnya di bintang Eta Aquarii. dsb.

Referensi : 

Alfatah, Arif, Model Sederhana Gerak Meteor di Atmosfer, Jurnal Berkala MIPA, Vol. 24, No. 2, 2014.

Diktat Perkuliahan, Meteor, Meteorid, dan Meteorit, Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad.

Djamaluddin, Thomas, Pengembangan Model Fluks Mikrometeorid dari Data Meteor Wind Radar, Jurnal LAPAN, Vol. 1, No. 4, 2006, http://jurnal.lapan.go.id/index.php/majalah_sains_tekgan/article/view/466.

Fadhilah, Nur, dkk, Model Gerak Sederhana Gerak Meteor di Atmosfer yang Jatuh Tegak Lurus Terhadap Permukaan Bumi, Jurnal Prisma Fisika, Vol. II, No. 3, 2014.

http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/?row=939

http://kateglo.com/?mod=dictionary&action=view&phrase=ablasi

http://kk.sttbandung.ac.id/id3/2-3042-2940/Tekanan-Ram_100375_kk-sttbandung.html

https://www.dictio.id/t/apa-yang-anda-ketahui-tentang-meteor/61615/2

International Meteor Organization, 2022 Meteor Shower Calendar. https://www.imo.net/2022-meteor-shower-calendar/.

Priyatikanto, Rhorom, Dampak Hujan Meteor pada Kemunculan Lapisan E-Sporadis di Atas Sumedang, Jurnal LAPAN, Vol. 14, No. 2, 2017, http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/2533.

Ten Facts About Meteors, NASA, https://www.nasa.gov/pdf/741990main_ten_meteor_facts.pdf.


Writter : Fajri Zein

Editor : Venus Juan


VIDEO SELENGKAPNYA KLIK DISINI


-----------------------------------------------------------------------------------------------------

NEXT EVENT : (DONE) 

Belajar Bareng Jastro (BBJ) 2022

Tema Meteor..

17 Juli 2022, 19.00 WIB - Selesai

Speaker M. Fajri Zein

Anggota Jastro Only..



Selasa, 14 Juni 2022

Jember Pandang Purnama - Supermoon (Strawberrry Moon) Juni 2022

Gambar 1. Jember Astronomy Club (JASTRO) bersama Astro Smaga dalam acara Jember Pandang Purnama bertepatan dengan momen Supermoon

        JEMBER, 14 Juni 2022 (Selasa), Jember Astronomy Club mengadakan acara Jember Pandang Purnama yang bertepatan dengan momen Supermoon di tanggan 14 Juni 2022. Acara Jember Pandang Purnama ini diadakan di Alun-alun Kabupaten Jember sedari pukul 18.30 WIB hingga selesai. 

Gambar 2. Ilustrasi Strawberry Moon (Source : CNN)

        Sekilas Supermoon adalah fenomena astronomi dimana saat fase Bulan Purnama terjadi di sekitar titik perigee (titik terdekat Bulan terhadap Bumi). Pada tanggal 14 Juni 2022, Bulan terbit pukul 17:38 WIB dan berada di puncak fase purnama pukul 18:51 WIB. Pada tanggal 15 Juni 2022, Bulan berada di titik perigee pada Pukul 06.23 WIB dan terbenam pukul 06.35 WIB. Supermoon/Strawberry Moon adalah istilah yang dipakai di Amerika atau di negara lain yang mengalami panen buah Strawberry di Bulan Juni yang kali ini berdekatan dengan fenomena Supermoon sehingga disebut sebagai Super Strawberry Moon. Penamaan ini berasal dari The Farmer's Almanac atau Almanak Petani Amerika. 


Gambar 3. Antusiasme warga untuk melihat Bulan

        Jember Astronomy Club yang diwakili oleh Hairlinda, Levi Purnama, Nelly, Birru Melati, Mbak Alvyn, juga dihadiri oleh pembina Jastro Bapak Wisnu menggelar Jember Pandang Purnama menggunakan 2 Teleskop (Reflektor dan Refkraktor) dan dihadiri oleh sekitar 50an peserta di Alun-alun Jember. Warga yang sedang mengunjungi Alun-alun Jember juga merasa antusias melihat Bulan Purnama Supermoon ini.


Gambar 4. Warga antri untuk melihat Bulan Purnama

        Pemateri Supermoon, Kak Hairlinda, memaparkan momen yang terjadi disaat hari itu yakni Supermoon, dimana peserta anak2 antusias mendengarkan penjelasan supermoon tersebut. Tidak hanya warga yang melintas, anak2 pun ikut memeriahkan acara.

Gambar 5. Personel Jastro JPP 14 Juni 2022 dari kiri ke kanan (Levi, Birru, Hairlinda, Nelly, Elvyn, Pak Wisnu)

Penulis : Venus Juanda 

VIDEO DOKUMENTASI KLIK DISINI

FOTO KEGIATAN SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI

Minggu, 24 April 2022

Jastro Goes To School 2022 - YATIM MANDIRI JEMBER (Pesantren Ramadhan Kreatif 1443H)

 

Gambar 1. (Dari Kiri ke kanan) Kak Iinamy, Kak Hairlinda, Kak Birru, Kak Wardha,  sebagai perwakilan JASTRO dalam acara PRK YATIM MANDIRI Jember 2022

            JEMBER, 23-24 April 2022 (Sabtu-Minggu)JASTRO menghadiri acara "PESANTREN RAMADHAN KREATIF 1443 H" yang diadakan oleh Lembaga Yatim Mandiri Jember. Selain itu JASTRO juga mengisi materi tentang Astronomi di acara tersebut. PRK yang diadakan oleh Lembaga Yatim Mandiri ini mengangkat tema "Islamic Sains" sebagai salah satu bentuk inovasi kegiatan ramadhan untuk adik-adik yatim dalam rangka membangun generasi The Golden Age. PRK digagas untuk memberikan pembekalan agama pada anak yatim dengan cara dan suasana yang berbeda.

Gambar 2. JASTRO (Kak Hair) menyampaikan materi terkait Teleskop dan Perbintangan

            Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Rembangan Jember yang dihadiri oleh sekitar 35 anak yatim kelas 4/5/6 SD/MI. Materi yang disajikan dalam PRK 2022 yakni bernarasumber dari Komunitas Robotik UNEJ, Jember Astronomy Club (JASTRO) , Fisika Eksperimen (HMI), dan Tim Primagama (Muhasabah & Motivasi). JASTRO sendiri dalam acara ini menyuguhkan materi tentang Teleskop dengan membawa 1 buah teleskop sebagai praktik ilmu dan lapang. Siswa/i sangat antusias menyimak pemaparan pemateri JASTRO yang diwakili oleh Kak Hairlinda, Kak Birru Melati, Kak Iinamy Nurul Fuad, Kak Wardha Novita.

Gambar 3. JASTRO (Kak Iinamy N.) menjelaskan pemaparan astronomi kepada siswa/i

            Pengamatan yang dilakukan JASTRO dalam acara PRK 2022 yakni pengamatan bulan. Feedback positif dari siswa/i menjadi jawaban bahwa ilmu Astronomi harus terus ditularkan dari generasi ke generasi sebagai wawasan ilmu. Ketua Koordinator JASTRO, Birru Melati,  menanggapi positif bahwa PRK 2022 oleh Yatim Mandiri dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya selain bertujuan menjalin komunikasi antar sesama komunitas keilmuan, juga sebagai bakti amal di bulan Ramadhan.

Gambar 4. Kak Iinamy sedang menggendong salah satu siswa untuk dapat melihat menggunakan teleskop yang tersedia

Penulis : Venus Juanda

VIDEO DOKUMENTASI KLIK DISINI

FOTO KEGIATAN SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI

Rabu, 09 Februari 2022

ONE DAY CLASS Persiapan KSN Astronomi 2022 di SMAN 1 TENGGARANG Bondowoso

 

Gambar 1. JASTRO (Kak Hair) bersama 2 Siswi Olimpiade Sekolah (Dela, Yuan) didampingi oleh guru pembina olimpiade astronomi sekolah (Bu Junaida)

            BONDOWOSO, 8 Februari 2022 (Selasa)JASTRO mengadakan acara "ONE DAY CLASS" di SMA NEGERI 1 TENGGARANG, Kabupaten Bondowoso. ONE DAY CLASS adalah kegiatan Jastro untuk mentoring kelas dalam 1 hari untuk mempersiapkan siswa/i SMA/MA untuk menghadapi Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang astronomi. Acara ini dilaksanakan guna siswa/i dapat mempersiapkan ilmu, mental, motivasi, serta tips dan trik jitu menjadi juara di ajang KSN. Untuk di Jember dan sekitarnya, tentor olimpiade astronomi dinilai sangat minim dikarenakan ilmu astronomi tidak seperti mata pelajaran lain yang sering dijumpai. Oleh karenanya, rerata siswa/i yang akan mengikuti ajang olimpiade bidang astronomi selain harus mencari tentor yang sebidang juga harus mandiri dalam belajar (otodidak). Jastro sebagai pegiat Astronom Amatir hadir untuk mewadahi siswa/i tersebut agar tujuan mereka mendapat bimbingan dapat terukur dan terarah.

Gambar 2. JASTRO (Kak Hair) mementoring siswi untuk menghadapi KSN Astronomi 2022

            Peserta ONE DAY CLASS yakni siswa/i KSN astronomi terpilih mewakili sekolah. Dihadiri oleh 2 siswi SMAN 1 Tenggarang Dela dan Yuan. Siswi tersebut akan berjuang dahulu di seleksi KSN Astronomi lingkup Kabupaten Bondowoso hingga tingkat lanjut. JASTRO dalam hal ini adalah Kak Hairlinda dan Kak Birru sebagai mentor motivasi acara ONE DAY CLASS ini. Didampingi oleh Bu Junaida sebagai guru pembina olimpiade astronomi sekolah, siswi antusias mengikuti acara One Day Class hingga tuntas. One Day Class ini adalah kali pertama JASTRO mengadakannya diluar dari Kabupaten Jember. Sebagai komunitas pegiat astronomi, Jastro tidak hanya mengemban visi misi di wilayah dalam kabupaten saja namun siap untuk berkegiatan diluar wilayah, seperti One Day Class yang diadakan di Kabupaten Bondowoso ini.

Gambar 3. Siswi antusias mengikuti One Day Class JASTRO

          Pelaksanaan ONE DAY CLASS yang sehari ini pastilah belum cukup maksimal mementoring dan memotivasi siswi menghadapi kompetisi nantinya. Meskipun hanya dilaksanakan dalam sehari, harapan dari adanya acara ini agar siswi dapat mengetahui bahwa Ilmu Astronomi bisa dipelajari baik dengan sharing tentor, maupun otodidak dengan cara membentuk bakat pemenang dimulai dari membentuk mimpi, tujuan, target, giat belajar, dan berdoa hingga tujuan tercapai. 


Penulis : Venus Juanda

VIDEO DOKUMENTASI KLIK DISINI

FOTO KEGIATAN SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI

Sabtu, 29 Januari 2022

ONE DAY CLASS Persiapan KSN Astronomi 2022 di SMAN 3 JEMBER

Gambar 1. JASTRO bersama siswa/i olimpiade SMA 3 JEMBER beserta pembina KSN Astronomi sekolah Bu Chandra

JEMBER, 30 Januari 2022 (Minggu), JASTRO mengadakan acara "ONE DAY CLASS" di SMA NEGERI 3 JEMBER. ONE DAY CLASS adalah kegiatan Jastro untuk mentoring kelas dalam 1 hari untuk mempersiapkan siswa/i SMA/MA untuk menghadapi Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang astronomi. Acara ini dilaksanakan guna siswa/i dapat mempersiapkan ilmu, mental, motivasi, serta tips dan trik jitu menjadi juara di ajang KSN. Untuk di Jember sendiri, tentor olimpiade astronomi dinilai sangat minim dikarenakan ilmu astronomi tidak seperti mata pelajaran lain yang sering dijumpai. Oleh karenanya, rerata siswa/i yang akan mengikuti ajang olimpiade bidang astronomi selain harus mencari tentor yang sebidang juga harus mandiri dalam belajar (otodidak). Jastro sebagai pegiat Astronom Amatir hadir untuk mewadahi siswa/i tersebut agar tujuan mereka mendapat bimbingan dapat terukur dan terarah.

Gambar 2. JASTRO (Kak Hair) mentoring siswa/i serta memotivasi agar menjadi GOOD WINNER.

        Peserta ONE DAY CLASS yakni siswa/i olimpiade astronomi, olimpiade non astronomi, serta umum. Dihadiri oleh 4 siswa/i SMA 3 Jember yang terdiri dari 3 siswa/i yang rencana akan ikut serta dalam KSN Astronomi 2022 dan 1 siswa yang juga berencana ikut serta dalam KSN non astronomi. Siswa/i tersebut akan berjuang dahulu di seleksi KSN Astronomi lingkup Kabupaten Jember hingga tingkat lanjut. JASTRO dalam hal ini adalah Kak Hairlinda dan Kak Venus sebagai mentor motivasi acara ONE DAY CLASS ini. Sharing pengalaman juga dilaksanakan mengingat Kak Hairlinda juga pernah berkompetisi di bidang OSN Astronomi tahun 2010 serta Kak Venus di tahun 2015.

Gambar 3. Siswa/i SMA Negeri 3 Jember yang antusias mengikuti ONE DAY CLASS 2022

        Pelaksanaan ONE DAY CLASS yang sehari ini pastilah belum cukup maksimal mementoring dan memotivasi siswa/i menghadapi kompetisi nantinya. Meskipun hanya dilaksanakan dalam sehari, harapan dari adanya acara ini agar siswa/i dapat mengetahui bahwa Ilmu Astronomi bisa dipelajari baik dengan sharing tentor, maupun otodidak dengan cara membentuk bakat pemenang dimulai dari membentuk mimpi, tujuan, target, giat belajar, dan berdoa hingga tujuan tercapai.  

Penulis : Venus Juanda

VIDEO DOKUMENTASI KLIK DISINI

FOTO KEGIATAN SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI